Capaian Pembelajaran Fase E Desain Komunikasi Visual

Kurikulum Merdeka

11/15/2025

Di era ketika hampir semua orang menghabiskan waktu di depan layar, mulai dari scroll TikTok, membuat konten Instagram, sampai menonton video tutorial di YouTube, peran seorang desainer komunikasi visual semakin penting. Bukan hanya sebagai pembuat gambar atau poster, tetapi sebagai komunikator visual yang mampu menyampaikan pesan, membangun identitas, dan menciptakan pengalaman yang berdampak.
Di tingkat SMK, khususnya pada Fase E, siswa DKV mulai masuk pada tahap pemahaman mendalam tentang dunia industri kreatif—mulai dari peluang kerja, proses produksi, hingga perkembangan teknologi yang membentuk masa depan industri ini.

1. Technopreneur & Peluang Usaha Anak DKV

Saat ini, pekerjaan di bidang Desain Komunikasi Visual tidak lagi terbatas pada desainer grafis atau ilustrator saja. Dunia digital membuka peluang yang semakin luas: content creator, videographer, UI/UX designer, motion designer, editor, fotografer produk, hingga social media designer. Bahkan, tanpa menunggu lulus sekolah, banyak siswa SMK DKV yang sudah mendapatkan penghasilan dari jasa desain logo, edit video, ilustrasi komisi, atau konten untuk UMKM.
Pada fase ini, siswa belajar bukan hanya mengenal profesi tetapi juga memahami bagaimana membangun pola pikir seorang technopreneur—orang kreatif yang mampu melihat peluang, menciptakan produk visual yang dibutuhkan pasar, serta memiliki keberanian untuk memulai usaha.

2. Proses Bisnis Industri DKV: Dari Ide Hingga Produk Jadi

Desain bukan hanya soal gambar yang bagus; ada proses panjang yang tidak terlihat oleh mata. Industri kreatif memiliki alur yang jelas: riset, brainstorming, pembuatan konsep, desain produksi, revisi, hingga penyelesaian final.
Siswa mempelajari bagaimana proses bisnis bekerja di perusahaan desain, agensi kreatif, hingga studio produksi. Mereka belajar K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), manajemen waktu, budaya kerja profesional, dan pentingnya kreativitas dalam setiap tahap. Dengan memahami proses ini, siswa dapat bekerja lebih terstruktur dan siap menghadapi dinamika dunia kerja sesungguhnya.

3. Perkembangan Teknologi dan Isu Global dalam DKV

Industri DKV kini berada di titik perubahan besar berkat teknologi. Dari teknik tradisional yang masih menggunakan kertas dan pensil, kini berkembang ke arah digital dengan penggunaan software desain, perangkat tablet, dan kecerdasan buatan (AI).
Siswa Fase E diperkenalkan pada perkembangan teknologi seperti IoT, Industri 4.0, digital printing canggih, augmented reality, hingga machine learning yang kini digunakan dalam dunia desain.
Selain teknologi, isu global juga menjadi perhatian penting: pemanasan global, sampah visual, desain ramah lingkungan, hingga konsep reuse dan recycle dalam produksi media visual. Seorang desainer masa depan harus memiliki kesadaran lingkungan dan mampu menciptakan karya yang tidak hanya menarik, tetapi juga bertanggung jawab.

4. Mengkaji Isu Global Melalui Perspektif Desainer

Desain memiliki peran besar dalam menyampaikan pesan global. Kampanye tentang perubahan iklim, gaya hidup sehat, anti-bullying, hingga keselamatan digital, semuanya membutuhkan visual yang kuat dan berpengaruh.
Siswa mempelajari bagaimana membuat karya yang memiliki nilai dan dampak sosial. Mereka diajak untuk memahami bahwa desain bukan hanya soal estetika, tetapi juga komunikasi yang efektif untuk menciptakan kesadaran di masyarakat.

5. Teknik Produksi di Industri DKV

Layer yang rapi, file yang terorganisir, penggunaan software yang tepat, serta proses produksi yang mengikuti SOP adalah elemen penting yang wajib dikuasai.
Di sini, siswa belajar fokus, disiplin, dan berpikir kritis. Mereka memahami bahwa desain tidak bisa asal-asalan, tetapi harus memiliki standar profesional.
Proses produksi meliputi pra-produksi (riset, konsep, sketsa), produksi (eksekusi digital), dan pasca-produksi (export, revisi, dokumentasi).

6. Sketsa dan Ilustrasi: Dasar dari Semua Karya Visual

Semua karya desain yang baik dimulai dari sketsa. Siswa Fase E mempelajari teknik menggambar manual dan digital, membuat thumbnail ideas, hingga mengembangkan ilustrasi berdasarkan konsep.
Dengan latihan ini, mereka belajar bagaimana visual berkembang sejak ide awal hingga karya final.

7. Komposisi Tipografi: Seni Mengatur Huruf

Tipografi adalah salah satu aspek terpenting dalam desain. Siswa belajar tentang jenis huruf, anatomi huruf, hierarki, spacing, leading, tracking, dan kerning.
Mereka juga memahami bagaimana tipografi mempengaruhi persepsi audiens dalam poster, logo, layout buku, feed Instagram, atau UI aplikasi.

8. Fotografi Dasar untuk DKV

Fotografi adalah elemen penting dalam desain. Siswa belajar tentang jenis kamera, komposisi, pencahayaan, hingga teknik editing dasar.
Di era konten digital, kemampuan mengambil foto yang baik menjadi nilai tambah besar bagi seorang calon kreator.

9. Komputer Grafis: Menguasai Bahasa Visual Digital

Fase E juga mengajarkan dasar-dasar software bitmap dan vektor—Photoshop, Illustrator, CorelDraw, Photopea, Procreate, hingga Figma.
Penguasaan software ini menjadi fondasi penting untuk produksi konten dan desain visual yang profesional.

Penutup

Capaian Fase E bukan sekadar teori; ini adalah fondasi untuk masa depan seorang desainer. Dengan memahami peluang usaha, teknologi, proses bisnis, hingga keterampilan teknis seperti sketsa, fotografi, tipografi, dan komputer grafis, siswa SMK DKV dibekali kemampuan yang sangat lengkap untuk mulai berkarya dan berkompetisi di dunia industri kreatif.

Jika kamu siap, semua ini bukan hanya materi sekolah—tetapi bekal untuk menjadi kreator masa depan.

Untuk memiliki materi lengkap yang mengulas semua topik di atas bisa langsung klik link Disini